Saturday, September 3, 2011

Be a Man! Shout Yer Mind Out!

Well...
It's been a while since mah last post...
I've been in funny situations lately. Well, yeah it's relationship issues.
Things happened so fast here and there that makes me wondering.
I won't tell ye in details, I'll make it short and clear.

First thing first, this is the golden rule:

Give women wut they deserve, not wut they want.

Unless she's yer momma, ye shouldn't fuckin care wut she'll think about ye.
Ye ARE ye! Their approval isn't needed. Some guys always get the bad label because sayin out loud wut's in their mind about how things should work and always get wut they want.
And some other guys always hold their opinions, they don't speak their minds, because they're too afraid to hurt women. At the end of the day they're so fed up and got heart attack, they died early because the accumulation of bad moods inside their heart.

Yer choice mate!

Things ye should avoid:
1. Overly demanding woman. Always orderin ye around and thinks yer world evolves around her. She doesn't fuckin care wut kind of hellish day ye had. She'll summon ye whenever she likes.
2. Insecure woman.
3. A woman who loves to put ye on a guilty chair. Blackmailed by her tears? A no no situation! Imagine when ye married to her.
4. A woman who thinks that she's acting cute, while it's utterly annoying in yer eyes.
5. Immature woman, who thinks she's born this way and there's no way on earth she could change. BEJ is her hobbies. BLAMING EXCUSING, JUDGING.
6. A woman who have no clue about wut kind O'hell ye've been through.
7. Those who value ye based on wut ye have. Sum women think ye're a walking moneybag. LEAVE AT SIGHT!

"Otoko nara jibun no sekai ni tsukutta!" Means: A man should create his own world.-KC Chen

No need to be a sweet-talker, ye're not a salesperson. Ye gotta realize dat "good products sell themselves", jezz focus on improving yerself. It won't hurtcha to learn more, polish yer skills and expand yer knowledge, it will come in handy(stop yer wishy-washy words about how unfair this world is, as I said before a man Should be able to create his own world).

Be a complete person instead of looking for a complete person.
The law of attraction will do it's part!
Complete person attracts complete person.

I did promise ye to make it as clear and as short as possible.
it takes two complete persons to make a complete relationship.

Ciao

Sunday, February 13, 2011

Are You Lucky Enough?

Sering saya dengar kata-kata seperti ini bergentayangan saat Valentine tiba:
“Aku dalam penantian panjang akan kekasih.”
“Aku sedang menunggu yang terbaik untuk jadi pasangan hidupku.”
“Yang terbaik untukku belum sampai.”
Entahlah mengapa, rasanya saya begitu sebal mendengarnya. Bagaimana bisa? Karena rata-rata kata-kata tersebut keluar dari mulut seseorang yang TIDAK BERUNTUNG dalam hal percintaan. Ya! Kata-kata tersebut terucap untuk menghibur diri, obat lari dari kenyataan bahwa yang mengucapkan kalimat itu berusaha menegarkan diri mereka.

Oke, mereka tidak beruntung dalam percintaan. Lalu bagaimana caranya supaya jadi orang yang beruntung dalam percintaan? Saya pelajari sebelumnya, bahwa keberuntungan adalah kesiapan (preparation) + peluang (opportunity). Maka dari situ dapat diambil sebuah langkah penting pertama untuk menjadi beruntung (dalam hal ini percintaan):

Persiapan (preparation), sebelum anda masuk kedalam sebuah hubungan percintaan, beberapa hal yang perlu anda tanya pada diri sendiri;
“Sudah siapkah saya masuk kedalam sebuah hubungan percintaan?”
“Sudah siapkah saya sakit hati?”
“Sudah siapkah saya menerima perbedaan?”
Anda perlu bertanya hal itu, karena banyak hubungan yang dimulai tanpa persiapan berakhir bencana dan berantakan. Mungkin anda sedikit bingung tentang persiapan, persiapan apakah yang dimaksud?

Persiapan adalah melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan.
-K-ray Cahyadi
Ada banyak contoh yang bisa menjelaskan persiapan;
bila anda ingin pasangan yang dewasa, baik hati dan pengertian, lakukan yang terbaik untuk memperbaiki karakter anda (Jangan mimpi kalau anda masih egois dan tidak mau introspeksi);
bila anda ingin pasangan yang pandai, mulailah lakukan hal terbaik untuk terus belajar dan menambah wawasan dan pengetahuan (Jaminan tulalit seperti HP 3G yang disambungkan dengan jaringan yang katanya 3G ternyata hanya gprs);
bila anda ingin pasangan yang kaya, mulailah memperkaya diri dengan banyak kebijaksanaan(Hanya mengandalkan penampilan? Terdengar seperti transaksi saja… As far as I know rich people hate shallow people).
Anda bisa juga menambah skill anda, kepandaian anda, memperbaiki penampilan, belajar menguasai emosi, belajar lebih sensitive terhadap perasaan orang lain kurang lebih itulah yang disebut dengan persiapan.

Lalu, bagaimana dengan peluang(opportunity)?
Selama ini banyak pandangan salah mengenai peluang, orang cenderung duduk diam menunggu peluang.
Atau ada sebuah paham lain yang mengatakan bahwa kita HARUS menjemput bola mengejar peluang.
Well, lucunya adalah kedua hal tadi memiliki barisan fans tersendiri yang saling terpisah.

Paham pertama yakin dan percaya akan “jodoh made in heaven” sedang yang kedua adalah “trial and error method”, yang pertama sering menghibur diri bahwa semua akan baik-baik saja tanpa harus melakukan hal apapun, sedangkan yang kedua sibuk kesana kemari membuang tenaga mengejar-ngejar peluang dan kecewa saat peluang tidak dapat diraih.

Terlepas dari apapun paham yang anda anut, saya ingin meluruskan suatu hal disini.
Bahwa peluang itu bukan ditunggu seperti transferan gaji ke rekening waktu awal/akhir bulan, dan bukan dikejar seperti seekor anjing mengejar pencuri. Sebagai seseorang yang terus menerus bergelut dengan dapur, dimana dunia saya berfokus pada penciptaan maka suatu hari saya mendapatkan sebuah pencerahan.

“EUREKA! Bahwa sebenarnya PELUANG tidak ditunggu atau juga dikejar. Tapi PELUANG HARUS diciptakan!”

Apakah yang dimaksud menciptakan peluang?
Anda sudah siap secara mental, sudah cukup dewasa dan berkarakter, berwawasan luas, punya banyak skill, berpenampilan menarik, mapan dan mandiri….
Lalu mengapa anda masih belum beruntung alias masih saja belum mendapatkan pasangan yang selayaknya anda dapatkan?
Karena mungkin anda duduk diam dengan manis ala anak TK menunggu namanya “jodoh made in heaven”; mungkin kata Tuhan seperti ini; ”Sabar dulu ya, Nak. Masih diadon nih jodoh lu.”

"Tired of waiting? Probably because you do NOTHING while waiting. Fools!" -K-ray Cahyadi-

Atau anda sibuk kejar sini, kejar sana, tembak sini, tembak sana dengan harapan ada yang tembus 1 orang, pakai prinsip ala sales yang seperti ini; “Masa dari 100 klien diprospek ga ada 10 orang yang beli?”
Terdengar ironis? Usaha membabi buta hanya membuang tenaga.

Wow, so much effort when you are going nowhere… AMAZING!

Jadi mulailah menciptakan peluang, mulai bergaul di lingkungan yang tepat, percuma saja anda memoles diri bila tidak ada yang tahu siapa diri anda sebenarnya. Menciptakan peluang berbicara mengenai memposisikan dan mengkondisikan diri supaya kesiapan anda menghasilkan sesuatu. Banyaklah “beredar” di kolam yang tepat, karena tidak pernah ada namanya pasangan hidup datang dengan sendirinya, semua perlu proses.

"Menciptakan peluang: Mengkondisikan dan memposisikan diri supaya persiapan kita bisa menghasilkan keberuntungan."
-K-ray Cahyadi

Bersiap-siap dan ciptakanlah peluang!
Happy Valentine!

Resapi,
renungkan dan praktekkan.
Karena perubahan memerlukan tindakan
Ciao

Monday, January 3, 2011

TAXI

Hidup ini seperti menumpang taxi.
Mau macet atau lancar,
mau bergerak atau tersendat,
mau lewat jalan besar atau jalan kecil,
mau lewat tikungan atau lewat jalan lurus,
mau lewat tanjakan atau lewat turunan,
mau lewat jalan mulus atau lewat jalan rusak.

Argonya akan tetap jalan terus dan menghitung biayanya. Anda tidak bisa bilang stop, kecuali anda memutuskan untuk berhenti berjalan atau anda sudah sampai di tempat tujuan anda.

Tidak peduli apapun yang anda hadapi di dalam hidup anda,
entah anda sedang macet karena masalah,
berbahagia karena berkat,
sedang naik tanjakan karena pencobaan,
sedang berada pada jalan rusak (lingkungan yang tidak membangun),
sebenarnya argonya tetap jalan terus.

Argo melambangkan jumlah yang harus anda bayar, sesuatu yang sangat berharga, yaitu waktu anda.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang membuang waktunya dalam kemacetan, membuang waktunya karena salah pilih jalur. Maka dari itu pilihlah sopir yang tepat, yang mengerti rute terbaik bagi anda. Siapakah itu? Tuhanlah sopir yang terbaik bagi anda, karena Dia-lah yang paling mengerti anda.

Pastikan pula, anda memiliki rekan(teman-teman, komunitas) yang sepadan dengan anda. Ketimpangan dalam hubungan memastikan anda membuang banyak waktu sia-sia karena orang yang salah, karena ketidaksepadanan akan mempengaruhi rute anda. Bagaimana mungkin anda terus menerus bertengkar dan dongkol dalam perjalanan anda?

Demikianlah ketika anda sampai pada tujuan anda, anda akan berbahagia karena sudah melihat banyak keindahan di dalam perjalanan anda. Anda mengisi perjalanan anda dalam hubungan yang seimbang dan saling membangun, anda punya kontribusi bagi teman-teman dan komunitas anda. Dan di akhir perjalanan, kisah ahidup anda adalah sebuah kisah yang layak dibanggakan karena memuliakan Sang Pencipta.

Resapi, renungkan, dan praktekkan.
Karena Perubahan memerlukan tindakan.
Ciao

-K-ray Cahyadi-

Thursday, August 19, 2010

Keterbukaan

"Keterbukaan adalah awal dari sebuah pemulihan."-Entah kata siapa karena sudah terlalu sering didengar.

Semboyan diatas sudah menjadi sebuah trade mark bagi komunitas yang berbau rohani dewasa ini. Dengan semboyan diatas diharapkan terjalin keakraban dan keintiman jalinan persahabatan di dalam komunitas tersebut. Mereka datang, berkumpul, saling berbagi cerita, masalah yang mereka hadapi. Bersama-sama saling menguatkan dan mendoakan. Dan merekapun bertumbuh kuat dewasa dan penuh berkat...... (terdengar seperti akhir sebuah dongeng bukan? Live happily ever after?)

Namun apakah memang seindah itukah praktek dalam kenyataannya? Benarkah demikian? Benarkah semuanya berjalan sebagaimana mestinya? Apakah benar keterbukaan selalu berbuah positif? Saya disini tidak ingin berkata bahwa semboyan "keterbukaan adalah awal dari pemulihan" adalah sesuatu yang salah. Tidak demikian, saya hanya akan berkata bahwa semboyan tersebut HANYA mengandung SETENGAH dari kebenaran. Bagaimana bisa?

Atas nama keterbukaan adalah awal dari pemulihan seseorang dituntut untuk terbuka pada orang yang belum tentu tepat! Anda akan baik-baik saja bila anda adalah seseorang yang memiliki otoritas di dalam komunitas tersebut. Anda cukup berkata(saat sharing); "Puji Tuhan semua baik-baik saja" atau "Pekerjaan saya sedang diberkati"(dan segudang bahasa positif klise lainnya) dan tentunya dengan otoritas yang anda pegang anda terlihat sebagai "the untouchable" dari dosa. Siapakah yang berani mengkritisi anda bila anda adalah ketua(yang dituakan dan dihormati) komunitas tersebut? Tentunya dengan kekuasaan anda anda bisa mendesak anggota komunitas anda untuk jujur terbuka pada anda. Dan, tentunya sangat mudah untuk melakukan “power abuse” menggunakan kelemahan anggota anda yang sudah jelas terbuka pada anda.

Oke, anggaplah tadi bila anda memegang kendali di dalam komunitas tersebut. Sekarang kita bahas dari sisi lain. Anda adalah seorang anggota baru, dan tentunya tidak seorangpun yang anda kenal di dalam komunitas itu. Karena “keterbukaan adalah awal dari pemulihan” maka anda diharuskan untuk terbuka. Suatu saat di dalam sebuah konflik, keterbukaan anda justru dijadikan senjata oleh orang-orang di dalam komunitas tersebut untuk menyerang anda. Bagaimana rasanya? Apakah anda masih bisa berkata “keterbukaan adalah awal dari pemulihan” dengan tersenyum? Bagaimana ketika justru ketua komunitas tersebut melakukan power abuse pada anda? Atau bagaimana bila ketika anda keluar dari komunitas tersebut diberi “label” anda terpental padahal mereka yang melabel anda sama sekali tidak tahu apa yang terjadi(judging without knowing what happened)?

Maka jelaslah, ketika anda diberi tahu “keterbukaan adalah awal dari pemulihan”, anda hanya diberi setengah dari kebenaran. Faktanya adalah “keterbukaan juga bisa berarti awal dari kehancuran” BILA anda terbuka pada orang yang tidak bertanggungjawab. Seperti koin, ada bagian atas dan ada bagian bawah. Saat seseorang berkata “keterbukaan adalah awal dari pemulihan” rupanya dia tidak tahu(entah lupa atau sengaja lupa, atau benar-benar tidak tahu) bahwa ada resiko lain yang mengikuti dan bahkan sama dan sebanding besarnya dengan keuntungan yang didapat.

Sama seperti baru-baru ini saya di-prospek mengenai investasi. Investasi tidak melulu hanya keuntungan semata, investasi juga mengenai kerugian. Dan sangat jarang sekali disinggung di dalam presentasi hal mengenai kerugian ini. Dan ketika anda mengalami kerugian yang besar, tidak ada yang membantu anda. Sama seperti, dimanakah orang yang menganjurkan anda terbuka supaya anda pulih saat anda hancur karena keterbukaan anda? Tentunya mereka sudah lari jauh-jauh dan membuka “praktek” presentasi mereka di tempat lain.

Berhati-hatilah! Segala sesuatu adalah seperti koin, memiliki konsekuensi sebaliknya yang sebanding. Keterbukaan tanpa hikmat dan hanya bermodalkan kenaifan dijamin akan mendatangkan kehancuran bagi anda. Komunitas rohani dewasa ini sudah seperti fasilitas “persahabatan sintetis” yang terlalu dipaksakan dan menuai banyak konflik dan kepahitan. Sudah cukup banyak kasus seperti itu yang terjadi, dan sayang sekali tidak ada yang berani mengulasnya. Kali ini, be WISE! Jangan sampai anda sakit hati dan kepahitan, kenali batas-batas sampai dimana anda boleh terbuka. Jangan terbuka bila anda tidak tahu apa-apa tentang latar belakang orang tersebut dengan demikian anda akan terhindar dari kekecewaan dan kepahitan.

Dan bila anda adalah pemimpin rohani, sudah tugas anda untuk terbuka terlebih dahulu, tidak menutup-nutupi, apalagi berbohong tentang keadaan anda, mengumpulkan massa dan dukungan dengan cerita yang diputar-balikan untuk memusuhi seseorang,dan menggunakan kelemahan orang lain yang sudah terbuka pada anda. Selalu ingat bahwa anda ini hanya hamba! Bertanggungjawablah atas apa yang sudah dipercayakan Tuhan atas anda.

“Keterbukaan adalah awal dari pemulihan bila anda terbuka pada orang yang tepat dan bertanggungjawab. Keterbukaan adalah awal dari kehancuran saat anda terbuka pada orang yang salah.”

Resapi,
renungkan dan praktekkan.
Karena perubahan memerlukan tindakan
Ciao

Monday, August 16, 2010

Gas Elpiji

Gas Elpiji....?



Teruslah kau ulangi, tambahkan minyak kedalam api



Untung ku bukan gas elpiji, yang meledak tak bilang lagi



Jangan kaupikir ku tak berani, kau sudah kuperingati



Ku tak sehijau gas elpiji, apiku sekali nyala tak bisa mati



Sekali lagi hati-hati, jangan berlaku seenak hati



Kutak ingin seperti gas elpiji, sekali meledak tak bilang lagi



Karena aku sekali hilang tak kembali, sekali pergi tak pulang lagi

Thursday, August 12, 2010

Love ain’t gonna let you down-Jamie Cullum

VERSE ONE:
Everyone knows that I'm rightfully yours
So bring out your dirt from your previous wars
So lay thee to rest
'cause I'm chasing away all the dust that you're leaving behind

CHORUS:
Because Love ain't gonna let you down
love ain't gonna let you down no more (hmm)
Because Love ain't gonna let you down
love ain't gonna let you down no more

'Cause I'll turn your world around
and love ain't gonna let you down (hm)

VERSE TWO:
So you wear your heart like a brooch for all to see
But the blood that pumps through
So will you save that for me
I've sweetened my tongue
And I've sharpened my words and my wit
And I've written my lines

CHORUS:
Because Love ain't gonna let you down
love ain't gonna let you down no more
Because Love ain't gonna let you down
love ain't gonna let you down no more

'Cause I'll turn your world around
and love ain't gonna let you down (hm)

BRIDGE:
Feel it burning like a bomb raging
a thousand summers grazing on your skin
restlessly anticipating so many tiny things

The pursuit of love consumes us all
I'll be your Fabrice without the war
Do you dream about it written for
Bursting with all all of the weight of a million rhymes

Monday, June 28, 2010

Mengapa

Semua orang kalau saya tanya siapa yang mau sukses, semua pasti akan mengangkat tangannya. Tapi ketika saya tanya siapa disini yang merasa dirinya sudah sukses, sedikit sekali bahkan tidak ada orang yang memiliki kepercayaan diri untuk mengangkat tangannya. Terlepas dari begitu relatifnya ukuran tentang kesuksesan, hal ini memicu saya untuk menindak lanjuti sebuah pertanyaan di dalam pikiran saya, “mengapa?” demikian sebuah kata tanya muncul dalam kepala saya, mengapa hanya segelintir saja orang yang mencapai kesuksesan?

Tentu kita mengenal nama-nama deretan orang-orang yang sukses dalam bidangnya, tentunya orang-orang tersebut adalah segelintir orang-orang yang sangat jarang bisa mencapai apa yang disebut dengan performa puncak dalam hidupnya. Dan banyak sekali orang yang tidak sukses, setelah banyak menghabiskan waktu untuk berpikir akhirnya saya menemukan sedikit titik cerah yang cukup bisa mengobati rasa penasaran saya mengenai fenomena ini.

Mengapa sebagian orang sukses dan sebagian lagi gagal? Karena sebagian kecil orang yang mencapai kesuksesan ini memiliki hasrat (desire) dan tekad (determination) untuk mencapai apa yang mereka idam-idamkan lebih besar dibandingan dengan orang-orang yang gagal. Hasrat dan tekad inilah yang terus membakar dan mendorong mereka untuk tetap fokus (focus) dan memiliki komitmen (commitment) mengejar impian.

Sesudah itu mengapa orang yang memiliki tekad dan hasrat tetap saja gagal dan tidak bisa mencapai kesuksesan? Karena tekad dan hasrat saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan. Perencanaan yang matang (planning) juga sangat vital keberadaannya. Anda tidak dapat mencapai tempat tujuan anda sebelum anda membuat rencana rute mana yang akan anda jalani. Selain rute anda juga harus memperhitungkan rute alternative untuk bisa sampai ke tempat tujuan anda. Dengan rencana anda juga dapat mengenali batas kemampuan anda.

Mengapa orang dengan perencanaan yang matang tidak bisa sukses dan bisa gagal? Karena sebagus apapun rencana yang mereka buat tidak akan ada gunanya bila mereka tidak berani mencoba (try). Dalam mencoba ini ada yang dinamakan resiko (risk). Memperhitungkan sumber daya (resource) yang ia miliki, baik itu uang, tenaga, waktu dan pikiran.Terlepas dari berhasil atau tidaknya sebuah percobaan, sifat kesuksesan adalah selalu tertarik pada gerakan (drawn to movement), tidak mengherankan bila anda tidak pernah sukses karena anda tidak pernah bergerak.

Mengapa orang yang sudah berani mencoba dan memiliki sumber daya bisa gagal? Hal ini dikarenakan hanya sedikit orang saja yang terus menerus mencoba dan memiliki kegigihan (perseverance). Banyak sekali orang yang menyerah ketika percobaannya gagal dan menemui jalan buntu. Terkadang saat anda menyerah justru itu adalah saat terdekat anda mencapai kesuksesan. Adalah sangat vital untuk terus membiasakan diri (habitual) menjadi orang yang gigih.

Dan mengapa orang yang gigih masih bisa gagal? Karena hanya sedikit dari orang yang gigih bisa menyadari (realize) dan mau mengevaluasi (evaluate) kekurangan atau introspeksi diri (introspect). Dari evaluasilah didapat gambaran jujur tentang semua hal yang anda lakukan, kekurangan anda, kelebihan anda. Dari situlah anda bisa melakukan perbaikan-perbaikan (right methods). Dalam melakukan perbaikan tentunya akan banyak sekali hal-hal yang harus dikorbankan (sacrifice), ada kalanya berupa uang, waktu, pikiran, tenaga yang lebih lagi atau bahkan ego, yaitu menundukkan kesombongan untuk belajar lebih lagi (open-minded).

Orang sukses selalu menjadi inspirasi bagi orang lain (inspire others), tidak seperti orang-orang gagal yang selalu sibuk kesana kemari menjiplak dan mencuri ide orang lain, mengakui hasil karya orang sebagai miliknya. Orang sukses selalu ber-inovasi (innovate) dan bermetamorfosis (methamorph) dan terus menganggap hidup sebagai sebuah pembelajaran tanpa batas.

Dan mengapa masih tidak bisa sukses? Karena kesemuanya adalah mustahil tanpa kendali yang baik (control)! Hanya orang yang dewasa (mature) yang berani bertanggungjawab (responsibility) yang bisa sampai pada performa puncak mereka. Mereka sadar sepenuhnya apa yang mereka pikirkan, sadar sepenuhnya akan apa yang mereka katakan, sadar sepenuhnya akan apa yang mereka perbuat.

Inilah ringkasannya.

Orang sukses(pemenang)

1. Memiliki hasrat dan tekad mencapai mimpinya.
2. Focus dan komitmen pada tujuannya.
3. Membuat rencana yang terperinci, tau dan sangat mengenali potensi yang ada di dalam dirinya.
4. Berani mencoba.
5. Memiliki sumber daya.
6. Memperhitungkan resiko.
7. Berani bergerak dan tidak menunda waktu.
8. Gigih menganggap halangan sebagai batu loncatan untuk melompat lebih tinggi.
9. Membiasakan diri berjuang.
10. Sadar, evaluasi, introspeksi.
11. Mencari metode yang benar.
12. Berani mengorbankan kesenangan sesaat.
13. Terbuka pada kritik dengan rendah hati.
14. Menginspirasi orang lain.
15. Bermetamorfosis terus berubah menjadi lebih baik.
16. Hidup adalah perjalanan, selalu ada hal baru yang menarik untuk dipelajari.
17. Memegang kendali penuh dalam hidupnya, dewasa dengan penuh tanggung jawab.

Orang gagal(Pecundang)

1. Hidup segan, mati tak mau.
2. Selalu membias dan anti komitmen.
3. Tidak pernah punya rencana, merasa diri tahu segalanya.
4. Tidak berani mencoba.
5. Selalu menganggap dirinya miskin, dan memanfaatkan sumber daya orang lain.
6. Tidak pikir panjang.
7. Selalu beralasan menyalahkan orang lain dan keadaan(tentunya sambil menunda waktu).
8. Mudah menyerah, ketika buntu menjadi depresi dan marah-marah.
9. Membiasakan diri beralasan dan adu argument.
10. Keras kepala, selalu menganggap dirinya pintar dan benar.
11. Berkutat terus menerus di dalam metode yang salah.
12. Berani, karena mengorbankan orang lain.
13. Menganggap kritik sebagai serangan.
14. Sibuk mencuri ide dan memanfaatkan orang lain.
15. Sulit berubah, menganggap perubahan sebagai musuh.
16. Hidup adalah tujuan, cepat puas dan tidak mau mencari hal baru lagi.
17. Tidak bisa mengendalikan diri, terlihat dari cara berpikir, berbicara dan bertindak. Tidak berani bertanggungjawab. Tentu saja, masih tetap ngeyel mengaggap dirinya dewasa.

So, which one are you?
Indikasi diatas dibuat atas dasar harapan untuk membantu anda merubah keadaan anda saat ini menjadi lebih baik. Kenali diri anda, berubahlah segera.

Resapi, renungkan, lakukan

Karena perubahan memerlukan tindakan.
Ciao.